Hasbunalloh wa ni’mal wakil  

Posted by agus3anto

Manusia yang lemah dan terbatas ini mau tidak mau harus berhubungan dengan Kekuatan Maha Besar yang semestinya meminta pertolongan dariNya, ketika beban yang ditanggungnya melampaui kekuatan-kekuatannya yang terbatas, ketika merasa keberatan untuk menanggung beban, ketika jalan terasa begitu panjang sementara cita-citanya semakin menjauh dalam umurnya yang terbatas dan ketika langkah-langkah semakin berat untuk melangkah mencapai tujuan.

....."Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung". (QS. Ali ‘Imran:173).


Tatkala Nabi Ibrahim diletakkan di manjaniq, Jibril bertanya kepadanya. “Apakah engkau butuh kepadaku?” Ibrahim menjawab, “Kalau kepadmu (aku) tidak (butuh), tapi kalau kapada Alloh, ya”. Hasbunalloh wa ni’mal wakil, diucapkan oleh Ibrahim tatkala dilemparkan ke dalam api, sehingga api itu tiba-tiba menjadi dingin dan tidak menghancurkan Ibrahim.


“Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar), kamu berkata: "Darimana datangnya (kekalahan) ini?" Katakanlah: "Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri". Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Ali ‘Imran:165)”. Hasbunalloh wa ni’mal wakil, diucapkan oleh Rasululloh s.a.w saat perang Uhud, kemudian Alloh pun menolong mereka.


Seorang itu akan selalu berada di antara sesat dan benar “..maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. (QS. Asy Syams:8)”. Bahkan dalam satu waktu seorang bisa dalam keduanya. Ketika seorang hamba bersyukur, taat kepada Alloh dan membuatnya Ridho, maka Alloh akan menurunkan pertolongan-Nya. Sebaliknya jika seorang hamba menyekutukan-Nya, menentang-Nya dan mendurhakai-Nya maka Alloh akan murka dan membiarkan kita dalam kegelapan. “Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat penolong-penolong. bagi mereka selain dari Allah (QS. Nuh:71)”.


“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Alloh dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah:153)”. Oleh karena itu, setiap kali dalam kepayahan Rasululloh s.a.w senantiasa berseru, “Istirahatlah kami dengan shalat wahai Bilal!”. Dan beliau pun banyak-banyak mengerjakan shalat jika tengah menghadapi suatu masalah agar beliau semakin bertemu Alloh. Dari ‘Abudullah bin Mas’ud ra, ia menuturkan, “Aku menyaksikan Rasululloh s.a.w tengah menceritakan seorang nabi yang dipukuli kaumya hingga berdarah-darah, nabi itu membersihkan darahnya dari mukanyaa sembari berdoa, “Ya Alloh, ampunilah kaumku, sebab mereka tidak mengetahui.” (HR. Bukhari dan Muslim).



Tatkala waktu berjalan lama dan keletihan sudah sampai puncaknya, adakalanya kesabaran pun melemah atau bahkan hilang sama sekali. Karena itu Alloh menambahkan shalat kepada kesabaran, sebab dialah penolong yang tidak pernah jenuh dan bekal yang tidak pernah habis. Sabar adalah penolong yang memperbaharui energi dan bekal yang menguatkan hati sehingga tali kesabaran pun semakin panjang dan tidak terputus. Kemudian menguatkan ridha, keceriaan, ketenangan, kepercayaan diri dan keyakinan.


Menyerahkan semua perkara kepada Alloh, bertawakal kepadaNya, percaya sepenuhnya terhadap janji-janjinya, ridha dengan apa yang dilakukanNya, berbaik sangka kepada-Nya, dan menunggu dengan sabar pertolonganNya merupakan buah keimanan yang paling agung dan sifat yang paling mulia dari seorang mukmin.


Wallahu a’lam bish showab...



Rujukan:

Al-Qarni, ‘Aidh, DR. 2005. Laa Tahzan-Jangan Bersedih. Cetakan kedelapanbelas. Qisthi Press: Jakarta Timur.

Quthb, Sayyid. 2007. Fikih Pergerakan-Aku Wariskan Untuk Kalian. Cetakan Pertama. Uswah: Yogyakarta.

This entry was posted on Monday 26 May 2008 at 08:01 . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 comments

Post a Comment