KOTBAH 'ARAFAT
Di Namira, sebuah desa sebelah timur 'Arafat, telah pula dipasang sebuah kemah buat Nabi, atas permintaannya. Bila matahari sudah tergelincir, dimintanya untanya al-Qashwa, dan ia berangkat lagi sampai di perut wadi di bilangan 'Urana. Di tempat itulah manusia dipanggilnya, sambil ia masih di atas unta, dengan suara lantang; tapi sungguhpun begitu masih diulang oleh Rabi'a b. Umayya b. Khalaf. Setelah mengucapkan syukur dan puji kepada Allah dengan berhenti pada setiap anak kalimat ia berkata,
"Wahai manusia sekalian!5 perhatikanlah kata-kataku ini! Aku tidak tahu, kalau-kalau sesudah tahun ini, dalam keadaan seperti ini, tidak lagi aku akan bertemu dengan kamu sekalian.
"Saudara-saudara!5 Bahwasanya darah kamu dan harta-benda kamu sekalian adalah suci buat kamu, seperti hari ini dan bulan ini yang suci sampai datang masanya kamu sekalian menghadap Tuhan. Dan pasti kamu akan menghadap Tuhan; pada waktu itu kamu dimintai pertanggung-jawaban atas segala perbuatanmu. Ya, aku sudah menyampaikan ini!
"Barangsiapa telah diserahi amanat, tunaikanlah amanat itu kepada yang berhak menerimanya.
"Bahwa semua riba sudah tidak berlaku. Tetapi kamu berhak menerima kembali modalmu. Janganlah kamu berbuat aniaya terhadap orang lain, dan jangan pula kamu teraniaya. Allah telah menentukan bahwa tidak boleh lagi ada riba dan bahwa riba 'Abbas b. 'Abd'l-Muttalib semua sudah tidak berlaku.
"Bahwa semua tuntutan darah selama masa jahiliah tidak berlaku lagi, dan bahwa tuntutan darah pertama yang kuhapuskan ialah darah Ibn Rabi'a bin'l Harith b. 'Abd'l-Muttalib!
"Kemudian daripada itu saudara-saudara.5 Hari ini nafsu setan yang minta disembah di negeri ini sudah putus buat selama-lamanya. Tetapi, kalau kamu turutkan dia walau pun dalam hal yang kamu anggap kecil, yang berarti merendahkan segala amal perbuatanmu, niscaya akan senanglah dia. Oleh karena itu peliharalah agamamu ini baik-baik.
"Saudara-saudara.5 Menunda-nunda berlakunya larangan bulan suci berarti memperbesar kekufuran. Dengan itu orang-orang kafir itu tersesat. Pada satu tahun mereka langgar dan pada tahun lain mereka sucikan, untuk disesuaikan dengan jumlah yang sudah disucikan Tuhan. Kemudian mereka menghalalkan apa yang sudah diharamkan Allah dan mengharamkan mana yang sudah dihalalkan.
"Zaman itu berputar sejak Allah menciptakan langit dan bumi ini. Jumlah bilangan bulan menurut Tuhan ada duabelas bulan, empat bulan di antaranya ialah bulan suci, tiga bulan berturut-turut dan bulan Rajab itu antara bulan Jumadilakhir dan Sya'ban.
"Kemudian daripada itu, saudara-saudara.5 Sebagaimana kamu mempunyai hak atas isteri kamu, juga isterimu sama mempunyai hak atas kamu. Hak kamu-atas mereka ialah untuk tidak mengijinkan orang yang tidak kamu sukai menginjakkan kaki ke atas lantaimu, dan jangan sampai mereka secara jelas membawa perbuatan keji. Kalau sampai mereka melakukan semua itu Tuhan mengijinkan kamu berpisah tempat tidur dengan mereka dan boleh memukul mereka dengan suatu pukulan yang tidak sampai mengganggu. Bila mereka sudah tidak lagi melakukan itu, maka kewajiban kamulah memberi nafkah dan pakaian kepada mereka dengan sopan-santun. Berlaku baiklah terhadap isteri kamu, mereka itu kawan-kawan yang membantumu, mereka tidak memiliki sesuatu untuk diri mereka. Kamu mengambil mereka sebagai amanat Tuhan, dan kehormatan mereka dihalalkan buat kamu dengan nama Tuhan.
"Perhatikanlah kata-kataku ini, saudara-saudara5 Aku sudah menyampaikan ini. Ada masalah yang sudah jelas kutinggalkan ditangan kamu, yang jika kamu pegang teguh, kamu takkan sesat selama-lamanya - Kitabullah dan Sunnah Rasulullah.
"Wahai Manusia sekalian!5 Dengarkan kata-kataku ini dan perhatikan! Kamu akan mengerti, bahwa setiap Muslim adalah saudara buat Muslim yang lain, dan kaum Muslimin semua bersaudara. Tetapi seseorang tidak dibenarkan (mengambil sesuatu) dari saudaranya, kecuali jika dengan senang hati diberikan kepadanya. Janganlah kamu menganiaya diri sendiri.
"Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?"
Sementara Nabi mengucapkan itu Rabi'a mengulanginya kalimat demi kalimat, sambil meminta kepada orang banyak itu menjaganya dengan penuh kesadaran. Nabi juga menugaskan dia supaya menanyai mereka misalnya: Rasulullah bertanya "hari apakah ini?" Mereka menjawab: Hari Haji Akbar! Nabi bertanya lagi:
"Katakan kepada mereka, bahwa darah dan harta kamu oleh Tuhan disucikan, seperti hari ini yang suci, sampai datang masanya kamu sekalian bertemu Tuhan."
Setelah sampai pada penutup kata-katanya itu ia berkata lagi:
"Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?!"
Maka serentak dari segenap penjuru orang menjawab: "Ya!"
Lalu katanya:
"Ya Allah, saksikanlah ini!"
Selesai Nabi mengucapkan pidato ia turun dari al-Qashwa' - untanya itu. Ia masih di tempat itu juga sampai pada waktu sembahyang lohor dan asar. Kemudian menaiki kembali untanya menuju Shakharat. Pada waktu itulah Nahi a.s. membacakan firman Tuhan ini kepada mereka:
"Hari inilah Kusempurnakan agamamu ini untuk kamu sekalian dengan Kucukupkan NikmatKu kepada kamu, dan yang Kusukai Islam inilah menjadi agama kamu." (Qur'an, 5: 3)
Abu Bakr ketika mendengarkan ayat itu ia menangis, ia merasa, bahwa risalah Nabi sudah selesai dan sudah dekat pula saatnya Nabi hendak menghadap Tuhan.
Setelah meninggalkan Arafat malam itu Nabi bermalam di Muzdalifa. Pagi-pagi ia bangun dan turun ke Masy'ar'l-Haram. Kemudian ia pergi ke Mina dan dalam perjalanan itu ia melemparkan batu-batu kerikil. Bila sudah sampai di kemah ia menyembelih 63 ekor unta, setiap seekor unta untuk satu tahun umurnya, dan yang selebihnya dari jumlah seratus ekor unta kurban yang dibawa Nabi sewaktu keluar dari Medinah - disembelih oleh Ali. Kemudian Nabi mencukur rambut dan menyelesaikan ibadah hajinya.
Dengan selesainya ibadah haji ini, ada orang yang menamakannya 'Ibadah haji perpisahan' yang lain menyebutkan 'ibadah haji penyampaian' ada lagi yang mengatakan 'ibadah haji Islam.'6 Nama-nama itu memang benar semua. Disebut 'ibadah haji perpisahan' karena ini yang penghabisan kali Muhammad melihat Mekah dan Ka'bah. Dengan 'ibadah haji Islam,' karena Tuhan telah menyempurnakan agama ini kepada umat manusia dan mencukupkan pula nikmatNya. 'Ibadah haji penyampaian' berarti Nabi telah menyampaikan kepada umat manusia apa yang telah diperintahkan Tuhan kepadanya. Tiada lain Muhammad hanya memberi peringatan dan pembawa berita gembira kepada orang-orang beriman.
Catatan kaki:
5 Aslinya Ayyuhan-nas, harfiah: "Wahai manusia!" (A).
6 Yakni 'Hijjat'l-Wada', 'hijjat'l-balagh' dan 'hijjat'l-Islam , (A).
This entry was posted
on Wednesday 6 August 2008
at 02:21
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.
Berita yang lain
Free Chat
Archives
-
▼
2008
(80)
-
▼
August
(58)
-
▼
Aug 06
(57)
- Sheikh Abdulaziz Bin Baz
- Utsman bin Mazh'un radhiallahu 'anhu
- ZAID BIN HARITSAH
- ZAINAB binti JAHSY -radhiallaahu 'anha
- HUDZAIFAH IBNUL YAMAN
- Biography of Sheikh Muhammad Naasir-ud-Deen Al-Alb...
- Hamzah bin Abdul Muthalib
- HAFSHOH binti 'UMAR -radhiallaahu 'anha-
- Biografi Syaikh Sholeh bin Ibrahim Al-Balihi
- Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
- Biografi Imam Nawawi
- Biografi Imam Malik
- Imam Bukhari
- Ibnu Taimiyah
- Biografi Ibnu Qudamah al Maqdisi
- Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz
- Biografi Syaikh Shalih Al-Utsaimin
- Biografi Imam Al Ghozali
- Biografi Syaikh Muhammad Nahiruddin Al Albani Ab...
- Biografi Ahmad bin Hambal Imam Ahli Sunnah
- Asma` Binti Yazid Bin Sakan
- Amr Ibnul Jamuh radhiallahu 'anhu
- 'AMR BIN 'ASH
- Amar bin Yasir radhiallahu 'anhu
- Al Barra' bin Malik radhiallahu 'anhu
- Aisyah dan Detik Terakhir Kehidupan Nabi
- Abu 'Ubaidah ibnul Jarrah radhiallâhu 'anhu
- Abu Sufyan Bin Haris
- ABU SUFYAN BIN HARB radhiallâhu 'anhu
- ABU MUSA AL-ASY'ARI
- Abu Lubabah bin Abdil Mundzir radhiallâhu 'anhu
- Abu Hurairah radhiallahu 'anhu
- Abu Dzar Al Ghifari
- ABU AIYUB AL-ANSHARI
- Abdurrahman bin 'Auf radhiallahu 'anhu
- ABDURRAHMAN BIN ABI BAKAR
- ABD'ULLAHBIN MAS'UD
- Abdullah Ibnu Ummi Maktum radhiallâhu 'anhu
- Abdullah Ibnu Rawahah radhiallahu 'anhu
- Abdullah Ibnu Abbas
- ABDULLAH BIN ZUBEIR
- ABDULLAH BIN JAHSY radhiallâhu 'anhu
- Abdullah bin Amr bin Ash
- ABDULLAH BIN AL-MUBARAK
- ABDULLAH BIN ABBAS
- Abbas bin Abdul Muththalib radhiallahu 'anhu
- ABBAD BIN BISYIR
- Bersin dan Menguap
- SEJARAH PEMBENTUKAN MUSHAF AL-QUR'AN MENURUT AHLI...
- KOTBAH 'ARAFAT
- PERBUATAN-PERBUATAN QURAISY YANG KEJI
- CERITA GHARANIC
- DARI MASA KERASULAN SAMPAI ISLAMNYA UMAR
- DARI PERKAWINAN SAMPAI MASA KERASULANNYA
- MUHAMMAD DARI KELAHIRAN SAMPAI PERKAWINANNYA
- MEKAH, KA'BAH DAN QURAISY
- SEJARAH NABI MUHAMMAD
-
▼
Aug 06
(57)
-
▼
August
(58)